Ticker

6/recent/ticker-posts

Binance Salah Satu Bursa Kripto Terbesar di Dunia

 

Binance

Binance adalah salah satu bursa kripto terbesar di dunia. Didirikan pada tahun 2017 oleh Changpeng Zhao, Binance memiliki kantor pusat di Malta dan menawarkan trading kripto-ke-kripto dalam berbagai mata uang digital. 

Platform ini juga menawarkan margin trading dan staking, serta program afiliasi yang menguntungkan bagi pengguna yang mereferensikan teman-teman mereka untuk bergabung dengan bursa. 

Binance juga telah mengumumkan rencana untuk membuat ekosistem blockchain yang terintegrasi, termasuk lauching Binance Chain, DEX, dan Binance Smart Chain. Namun, Binance juga pernah mengalami hack pada tahun 2019 yang menyebabkan kerugian sekitar $40 juta dalam aset kripto. 

Namun, perusahaan mengatakan bahwa dana pelanggan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut karena mereka dijamin oleh asuransi dan dana cadangan.

Beberapa kelebihan dari Binance adalah:

  1. Likuiditas tinggi: Binance memiliki volume perdagangan yang sangat tinggi, yang membuat mudah untuk membeli atau menjual aset kripto dengan harga yang baik.
  2. Beragam koin yang tersedia: Binance menawarkan trading dalam berbagai mata uang digital, termasuk Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan banyak lagi.
  3. Fitur margin trading: Binance menawarkan fitur margin trading yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan aset kripto dengan leverage.
  4. Program afiliasi yang menguntungkan: Binance menawarkan program afiliasi yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan komisi dari referensi yang mereka ajak untuk bergabung dengan bursa.
  5. Keamanan yang baik: Binance mengadopsi praktik keamanan yang ketat, termasuk menyimpan sebagian besar aset kripto dalam dompet yang dikunci dan menggunakan teknologi enkripsi yang kuat.
  6. Rangkaian blockchain yang terintegrasi: Binance telah mengumumkan rencana untuk membuat ekosistem blockchain yang terintegrasi, termasuk lauching Binance Chain, DEX, dan Binance Smart Chain.

Beberapa kekurangan Binance adalah:

  1. Keterbatasan pada jenis aset yang didukung: Binance hanya menawarkan trading kripto-ke-kripto, sehingga tidak ada dukungan untuk perdagangan fiat-ke-kripto atau kripto-ke-fiat.
  2. Hack sebelumnya: Pada tahun 2019, Binance mengalami serangan hack yang menyebabkan kerugian sekitar $40 juta dalam aset kripto. Meskipun perusahaan mengatakan bahwa dana pelanggan tidak terpengaruh oleh insiden tersebut, masih bisa menimbulkan keraguan dalam keamanan platform.
  3. Keterbatasan geografis: Binance tidak tersedia untuk negara-negara tertentu yang dikenakan sanksi atau melarang aktivitas kripto, sehingga beberapa pengguna mungkin tidak dapat mengakses platform ini.
  4. Sistem verifikasi KYC yang ketat: Binance memerlukan verifikasi identitas yang ketat dari pengguna, yang mungkin merasa merepotkan bagi beberapa orang.
  5. Interface perdagangan yang rumit: Binance menawarkan banyak fitur avansed seperti margin trading dan staking, namun interface perdagangan mungkin terlihat rumit bagi pengguna baru yang belum terbiasa dengan perdagangan kripto.

©Siberkata Tech

Post a Comment

0 Comments